Buletin Nusantara – Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Barru Sulawesi Selatan Irahm Djalil mendukung saran dari 9 kiai sepuh NU agar gelaran Muktamar NU ke-34 diundur sampai akhir Januari 2022 mendatang. Karena menurutnya, apa yang diputuskan oleh kiai sepuh NU ini sudah tepat dan harus dihormati.

Irham menjelaskan, ketika kiai sepuh NU memberi saran agar Muktamar ke-34 NU diundur ke Januari 2022 mendatang, itu tidak serta-merta memberi ultimatum secara sepihak. Melainkan usulan tersebut berdasarkan atas diskusi panjang terutama dengan Wapres RI KH Ma’ruf Amin.

“Kiai Ma’ruf Amin dalam kapasitasnya sebagai Wapres pasti sudah membaca dan menerima laporan, dan beliau sudah mencermati agenda Muktamar,” ujarnya Sabtu (27/11/2021).

Lebih lanjut lagi, Irham juga menganggap, keputusan yang dibuat para 9 kiai sepuh NU juga telah menimbang terkait dengan kesiapan panitia Muktamar. Karena jika Muktamar NU digelar sesuai jadwal, atau bahkan dipercepat, maka  berdampak pada kesiapan panitia. Dengan demikian, pihaknya  mendukung saran dari 9 kiai sepuh NU tersebut.

“Saya termasuk orang yang mendukung agenda Muktamar diundur, karena yang sudah bicara juga panitia lokal, dan panitia lokal sendiri sudah memberi pernyataan bahwa siapnya diundur,” tuturnya.

Terkait dengan kesiapan panitia Muktamar sendiri, Irham menyebut jika pihaknya sudah menghubungi Ketua PCNU Bandar Lampung. Kemudian dikatakan bahwa idealnya Muktamar ke-34 digelar pada bulan Januari mendatang. Sebab ketika dipaksakan tanggal 23 Desember 2021, ada tempat aula yang hendak digunakan acara memang belum sepenuhnya rampung.

Meskipun begitu, Irham menyampaikan, bahwa temen-temen NU di Sulawesi Selatan sebenarnya tidak mau tahu apakah Muktamar diundur atau dimajukan. Karena yang terpenting menurutnya adalah harus menanyakan kesiapan panitia pelaksana tersebut.

“Karena ini kan pertarungan lima tahun sekali, satu saja yang tidak siap, semuanya menjadi rusak,” pungkasnya.

Sebelumnya, 9 kiai sepuh NU memberi saran kepada panitia Muktamar untuk menunda gelaran lima tahunan tersebut. Para kiai sepuh  menyampaikan hasil pertemuan Masyayikh Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Beberapa hasil kesepakatan para Masyayih NU terkait pelaksanaan Muktamar NU ke-34 tersebut antara lain agar Muktamar ke-34 NU dapat berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan kebersamaan. Selain itu, Muktamar NU ke-34 juga dapat disertai dengan suasana teduh, aman, damai dan harmonis.

Para Masyayih NU juga berharap Muktamar ke-34 NU dapat dilaksanakan dengan persiapan yang maksimal dan optimal. Dengan begitu, para Masyayih NU menyampaikan bahwa idealnya Muktamar ke-34 NU dilaksanakan pada akhir Januari 2022 yang sekaligus bertepatan dengan Harlah NU ke-96.

Menimbang beberapa usulan Masyayikh NU tersebut, sehingga 9  kiai sepuh NU sepakat lebih memilih Muktamar NU dimundurkan dengan alasan agar pelaksanaannya lebih optimal dan aman. Diantara Kiai yang mendukung usulan tersebut adalah Kiai Muhshin Abdillah asal Lampung yang berstatus sebagai tuan rumah lokasi perhelatan Muktamar NU ke-34.[]