Jakarta, Buletinnusantara – Kematian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menyisakan tanda tanya banyak orang. Sebab, foto wajah jenazah Husni Kamil Manik dipenuhi bintik merah, seperti yang diunggah Ali Mocthar Ngabalin di Facebook-nya.
Pengamat Intelijen, Susaningtyas Kertopati mengatakan, perihal kebenaran soal penyebab wafatnya Husni Kamil Manik hanya bisa digali lewat investigasi. Menurutnya, hal tersebut dapat diserahkan ke pihak berwajib.
“Serahkan saja ke polisi. Bila memang itu terindikasi diracun, dengan uji forensik akan ketahuan,” kata Susan, Minggu (10/7/2016)
Menurut Susan, info yang disampaikan melalui postingan Facebook milik Ketua Umum Muballigh se-Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin, itu harus diklarifikasi kebenarannya.
“Menurut saya info itu harus diinvestigasi dan dicari kronologis kejadian yang hadirkan saksi atau pemberi info tersebut,” ujar Susan
Seperti diberitakan sebelumnya, Ngabalin mengaku pernah melihat wajah jenazah yang menguning namun penuh dengan bercak merah menandakan pembulu darah pecah seperti Husni.
Setelah diotopsi, kata dia, ternyata jenazah yang dilihat sebelumnya meninggal karena diracun.
Karenanya, pria kelahiran Fakfak, Papua Barat itu meminta agar jenazah Husni lebih baik diotopsi untuk membuktikan kecurigaannya.
“Atas nama demokrasi dan hak-hak manusia serta untuk mengungkap tabir dibalik kematian sdr. Husni saya mengusulkan ada tim dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan otopsi,” tegas Ngabalin.