Jakarta, Buletinnusantara.com – Ormas Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) kembali hadir di sekitar Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, untuk mengawal persidangan keenam terdakwa Basuki Cahya Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama.
Selain menurunkan sejumlah Laskar Parmusi, ormas yang dipimpin Usamah Hisyam ini juga menghadirkan para pelukis nasional yang sudah sering pameran di luar negeri, antara: Mozley Kusnandar, Sukamto, Abdul Aziz, Arie Siswana, Agus Junawan, Art Tandjung, Edi Bonetsky, Arif Conte, Guntur Jongmerdeka, Laode Umar, Syis Paindow, Ray Andree, dan Ibnu Alwan.
Mereka hadir untuk melukis kondisi bangsa Indonesia mutakhir pasca kasus penistaan agama oleh Ahok.
“Kami hadir tidak hanya dengan orasi, melainkan dengan aksi seni agar bangsa Indonesia paham bahwa umat Islam bukan hanya cinta pada perdamaian namun juga keindahan,” ujar Ketua Umum Parmusi, Usamah Hisyam.
Usamah menjelaskan hasil lukisan ini akan dilelang secara terbuka dan uang hasil lelang akan digunakan sebagai dana perjuangan umat Islam untuk mengawal sidang Ahok hingga putusan pengadilan.
“Parmusi bangga pada seniman-seniman yang punya semangat jihad di dalam jiwa raganya sehingga peduli pada aksi menolak penistaan agama. Inilah wujud kepedulian seniman terhadap sejarah bangsa. Ini patut kita acungi jempol,” tukas Usamah.
Pelukis Edi Bonetsky mengaku senang bergabung dengan masyarakat yang menolak penistaan agama.
“Estetika visual dengan ruh adil dan beradab menjadi titik awal kejayaan dan kedamaian, yang sumbernya dari Tuhan Semesta Alam,” ujar Edi.
Pelukis Syis Paindow menambahkan bahwa jihad bisa dilakukan dengan segala cara untuk menunjukkan kebesaran Tuhan.
“Sebagai seniman aksi ini akan kami jadikan sebagai jalan jihad,” ujar Syis.
Sementara pelukis Mozley Kusnandar berharap gerakan aksi seni bisa membangkitkan persatuan bangsa Indonesia.
“Semoga ini menjadi titik awal kebangkitan Islam Indonesia Raya,” ujar Mozley (dil)