Jakarta, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sowan ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Senin (6/12/2021). Kedatangannya disambut hangat oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Kedua tokoh ini bersepakat untuk terus membangun sinergi antara ulama dan umara. Kiai Said mengutip QS Al-Quraisy ayat 3-4 yang dimaknainya sebagai gambaran dari kerja sama ulama dan umara yang diabadikan di dalam Al-Qur’an.

“Dalam Al-Qur’an dikatakan begini, fal ya’budu rabbahadzal bait, ibadah itu bagian ulama. Wa amanahum min khauf itu stabilitas keamanan tugasnya Kasad,” kata Kiai Said usai melangsungkan pertemuan di ruangannya secara tertutup.

Kiai Said merasa bersyukur atas kedatangan Kasad Dudung yang kedua kali ke PBNU. Sebelumnya, Dudung pernah sowan ke Kiai Said saat masih berstatus sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad).

“Sekarang Allah sudah memberkatinya. Beliau diberikan amanah jadi bintang 4 sebagai Kasad. Beliau ke sini hanya perlunya silaturahim, dan saya pun mengucapkan selamat. Mudah-mudahan Allah berikan barakah selamanya. Sukses dan selamat,” ucap Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.

Senada, Dudung pun bersyukur karena bisa bersilaturahim dengan Kiai Said. Ia merasa dekat secara emosional dengan Kiai Said lantaran memiliki latar belakang daerah yang sama, yakni Cirebon. Kiai Said memang terlahir di Cirebon, sedangkan Dudung adalah keturunan Cirebon.

“Karena kebetulan memang, saya satu daerah juga dengan beliau, sehingga hubungan emosional luar biasa. Saya sebagai Kasad kulonuwun (permisi). Ini sudah menjadi keharusan ulama dan umara itu harus sangat dekat sehingga republik ini akan semakin kuat,” kata Dudung.

Ia lantas memohon doa restu dari Kiai Said atas amanah jabatan yang baru sebagai Kasad. “Semoga berkah dan semua prajuritnya diberikan kekuatan lahir dan batin untuk tetap menjaga tegaknya NKRI,” harap Dudung.

Pada kesempatan itu, hadir beberapa pengurus harian PBNU di antaranya Ketua PBNU H Robikin Emhas dan KH Marsudi Suhud, Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Andi Najmi Fuaidi.

Sumber: nuOnline