Jakarta, Buletinnusantara – Peningkatan kasus positif COVID-19 masih terus meningkat pada terjadi lantaran tingkat kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan masih kurang baik.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Kota Administrasi Jakarta Barat, Rasyid Ridho S, Ag menegaskan, bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama menekan potensi penularan COVID-19 dalam segala aspek termasuk masyarakat pejalan kaki.
“Faktor yang menyebabkan penularan di masyarakat adalah pada saat para masyarakat diluar rumah abai terhadap protokol kesehatan, itu dampaknya bisa terjadi penularan, ” tegas Ridho di Taman Kebon Jeruk Jakarta, Minggu (16/8) sore tadi.
Lebih lanjut, Ridho juga menjelaskan bahwa Pemerintah pusat, melalui Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Administrasi Jakarta Barat, agar mengendeng organisasi kepemudaan Karang Taruna (Katar) agar mengambil peranan penting dalam memutus sebaran COVID-19.
Adapun hal tersebut wajib diterapkan di setiap sektor kepemudaan dan pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Selanjutnya, Ridho juga berharap para pengurus Katar maupun masyarakat di lingkungan dapat memperhatikan risiko terjadinya penularan, seperti mengurangi atau menghidari pertemuan dalam jumlah banyak dan membatasi kehadiran massa maksimal sebanyak 10 orang dalam suatu acara besar.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Karang Taruna Kecamatan Kebon Jeruk, Eko Setiadi menyampaikan bahwa saat ini lokasi publik atau Taman Kebon Jeruk ia mengamati yang telah menerapkan protokol kesehatan, seperti terdapat tempat cuci tangan, masyarakat atau yang melintas Taman Kebon Jeruk.
Lebih lanjut menurut Eko, upaya untuk memastikan seluruh pejalan kaki, maupun yang melintas di Taman agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan memang masih menjadi tantangan pada masa kebiasaan baru.
Dalam hal ini sikap tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan akan membuat pandemi COVID-19 tidak akan kunjung usai.
“Cukup prihatin karena yang rugi mereka sendiri. Pertama, secara tidak langsung berdampak karena COVID-19 tidak izin pada Taman yang notabene sebagai tempat singgah setelah aktivitas sehari-hari jadi, secara tidak langsung juga ujung-ujungnya akan berdampak sektor lainnya, ” tutur Eko.
Selanjutnya, ditempat yang sama Ketua Karang Taruna tingkat Kelurahan Duri Kepa, Sutono Satiri mengimbau kepada pengurus katar, maupun Katar Unit RW membentuk tim satuan tugas COVID-19 untuk mencari informasi terkait COVID-19 dan melakukan penilaian risiko penyebaran COVID-19 di wilayah.
”Penting bagi tempat organisasi kepemudaan membuat semacam tim satgas covid di internal mereka. Tim tersebut yang nantinya akan cari tahu update informasi dari gugus tugas apa saja yang kira-kira perlu untuk mereka lakukan, termasuk membuat penilaian risiko (penularan). Perlu ditingkatkan kesadarannya untuk kepentingan bersama,” terang Tono.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Eko dalam penerapan disiplin protokol kesehatan terutama pakai masker di organisasi
“Bisa dengan menunjuk koordinator suatu organisasi Karang Taruna yang harus benar-benar bisa selalu mengingatkan setiap hari untuk pakai masker, jangan lupa bawa hand sanitizer, desinfektan, minum vitamin, dan lain sebagainya,” ucapnya.
Terakhir, Ridho menyampaian kepada masyarakat khususnya anggota Katar se Kecamatan Kebon Jeruk tetap mampu disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Upaya menekan kasus positif di sektor organisasi maupun organisasi kemasyarakat merupakan usaha bersama, seluruh pihak harus bersinergi untuk memutus rantai penularan COVID-19. Kesehatan harus menjadi prioritas utama harus seimbang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Aris. PJ