JAKARTA, buletinnusantara – Lukisan-lukisan ulama nusantara penting sebagai rujukan semangat bangsa, untuk mengingatkan peran keindonesiaan.  Hal ini disampaikan Kapolri,  Jendral H. Tito Karnavian, Ph.D, pada pembukaan Pameran Lukisan ‘Sang Kekasih’,  karya pelukis Nabila Dewi Gayatri, pada Senin (08/5) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta.

Pada agenda ini,  Ketua Umum PBNU, Prof.  Dr.  KH.  Said Aqil Siroj bersama Kapolri, membuka pameran lukisan secara resmi. Hadir pada agenda ini,  Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa & Founder NU Gallery,  M.  Nabil Haroen, jajaran Ketua PBNU,  pengurus partai politik, pejabat Kementrian dan pengusaha.

Dalam sambutannya, Kiai Said mengungkapkan betapa lukisan merupakan suara keindahan yang jernih. “Lukisan itu mengekspresikan keindahan yang sejujurnya. Banyak ulama yang menjadi seniman, sebagai jalan mencapai hakikat spiritual.  Bahkan, ada ulama yang mengungkapkan, seni dapat menjadi tangga menuju spiritualitas,” terang Kiai Said.

Kiai Said menegaskan pentingnya mengapresiasi lukisan kiai-kiai pesantren,  untuk mengenang jasa besarnya. “Seluruh kiai yang dilukis oleh Nabila Dewi Gayatri memiliki jasa besar terhadap bangsa ini. Ini proses untuk mengabadikan jasa penting para kiai, hingga dikenang lintas zaman, ” jelas Kiai Said.

Menurut Kiai Said,  agama memiliki peran penting dalam menginspirasi perkembangan seni.  “Islam itu menginspirasi seni,  merujuk pada pentingnya keindahan. Banyak kiai yang menjadi seniman,  dengan prinsip seni sebagai media dakwah untuk mengekspresikan nilai-nilai Islam yang damai,  sejuk,  ramah. Ini yang sering disalahtafsirkan oleh kelompok Islam radikal,  yang memahami Islam secara kaku,” terang Kiai Said.

Kapolri, H. Tito Karnavian, Ph.D, mengungkapkan pentingnya apresiasi atas perjuangan para Kiai. “Para kiai yang dilukis dalam pameran ini, memiliki peran besar yang harus diingat sepanjang masa. Para kiai pesantren ini, yang harusnya jadi rujukan generasi muda sekarang,” jelas Kapolri.

Dalam sambutannya, Kapolri menegaskan pentingnya peran para Kiai dalam perjuangan keindonesiaan. “Yang dilukis Ibu Nabila, jelas merupakan tokoh besar yang berkontribusi penting untuk negara, para kiai yang selama ini terbukti berjuang untuk bangsa,” jelas Kapolri.

Kapolri berharap NU dan Muhammadiyah solid untuk mengawal bangsa. Peran kiai-kiai nahdliyyin sangat penting untuk menjaga keindonesiaan, di tengah arus radikalisme agama.

Pameran ini diselenggarakan oleh NUGallery, dikuratori oleh Kuss Indarto & Yaksa Agus. Sebanyak 52 lukisan dipamerkan di selasar hotel hingga 14 Mei 2017.

 

 

(Taufik S)