Buletinnusantara – Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar merasa heran dengan nasib nelayan yang setelah dua tahun belum juga beres.
“Saya kaget mendengar laporan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI DPR RI FPKB bahwa masalah nelayan setelah 2 tahun lebih kok masih belum beres, karena itu saya memutuskan untuk melihat dan mendengar langsung fakta lapangan dan mengunjungi nelayan,” ujar Cak Imin dihadapan seribuan nelayan Pantura di Tegal rabu (26/4/2017).
Selanjutnya ia akan menginstruksikan menteri kader PKB di kabinet untuk mengangkat nasib nelayan Pantura dalam Sidang Kabinet.
“Saya secara pribadi juga akan menyampaikan langsung fakta yang saya temui ini kepada Presiden Jokowi agar ada jalan keluar terbaik bagi nelayan,” katanya.
Cak Imin berkata bahwa tujuan utama didirikannya Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah untuk membuat nelayan lebih baik hidupnya. KKP harus mewujudkan tujuan tersebut.
“KKP ini pertama kali didirikan Gus Dur dan PKB tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, bukan malah mempersulit dan buat nelayan susah,” ucapnya.
Karena itu, Cak Imin memerintahkan Wakil Ketua Komisi IV dari PKB Daniel Johan untuk mengawal dan membantu memberi solusi atas kesusahan nelayan Pantura.
“Terus kawal nelayan sampai gol,” ujarnya menegaskan.
Sementara Daniel Johan menambahkan, kebijakan Menteri Susi melarang nelayan menggunakan cantrang menciptakan pengangguran massal.
“Kebijakan ini membuat sekitar 2,4 juta kepala keluarga jadi pengangguran,” katanya.
Daniel berharap nasib nelayan agar segera mendapat perhatian pemerintah.
“Ini penting, kita harus menjaga kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Saya sempat putus asa, tapi dengan perintah Cak Imin agar terus memperjuangkan nelayan sampai gol, maka ini akan kita perjuangkan sampai terwujud,” tegas Daniel.
(Jun)