Presiden Joko Widodo telah melantik Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) periode 2022-2027 di Istana Negara pada Selasa, 7 Juni 2022.

 

K.H. Said Aqil Siroj Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 dan 2015-2020 kembali dipercaya menjadi bagian dari Dewan Pengarah BPIP.

 

Kiai Said kerap menyuarakan nilai-nilai Pancasila kepada para santri maupun di forum-forum diskusi, di antaranya menyuarakan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Kiai Said berpegangan pada keputusan Nahdlatul Ulama (NU) yang menerima asas tunggal Pancasila pada Muktamar ke-27 NU tahun 1984 di Situbondo.

 

“Muktamar ke-27 di Situbondo NU menerima asas tunggal Pancasila karena dari kelima sila tidak ada yang bertentangan dengan agama Islam,” kata Kiai Said.

 

Mengutip laman resmi BPIP, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) adalah lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan melaksanakan penyusunan standardisasi pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat lainnya. BPIP merupakan revitalisasi dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPIP).

 

Dewan Pengarah yang dilantik, yaitu:

1. Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri sebagai ketua.
2. Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno sebagai anggota.
3. Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya sebagai anggota.
4. Prof.Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. sebagai anggota.
5. Dr. (H.C.) Sudhamek AWS, S.E., S.H sebagai anggota.
6. Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe sebagai anggota.
7. Rikard Bangun, Ph.D sebagai anggota
8. Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah sebagai anggota.

Kemudian, Kepala BPIP Prof.Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dan Wakil Kepala BPIP DR. Drs. Karjono, S.H., M.Hum. (sba)