Surabaya, Buletinnusantara – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyerahkan bantuan berupa baju Alat Pelindung Diri (APD), ventilator dan sejumlah alat tes kesehatan untuk COVID-19 serta robot disinfektan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penyerahan tersebut diberikan langsung secara simbolis oleh Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa yang juga disaksikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (2/6).
Adapun bantuan berupa baju APD tersebut berjenis keseluruhan atau _coverall_ sebanyak 10 ribu unit untuk menunjang petugas kesehatan dalam menangani pasien COVID-19, termasuk 10 unit ventilator.
Sedangkan untuk alat tes kesehatan, Gugus Tugas Nasional menyerahkan beberapa jenis meliputi Polymerase Chain Reaction (PCR) Kit: Novel Coronavirus (2019-Covid) Real Time Multiplex RT-PCR merek Liferiver sebanyak 30 ribu unit.
Kemudian RNA Kit: Viral RNA Isolation Kit (Centrifuge Coloumn) merek Liferiver sebanyak 31 ribu unit.
Selanjutnya VTM Kit: Viral Transpor Medium 3 ml vial with a regular flocked swab merek genesis sebanyak 50 ribu unit.
Dalam sambutannya, Ketua Gugus Tugas Doni Monardo mengatakan bahwa bantuan tersebut sekaligus menjadi wujud bahwa negara hadir dalam memberikan pelayanan publik yang baik. Sehingga permasalahan yang ada di daerah, khususnya penanganan COVID-19 dapat dilakukan lebih baik lagi.
“Pelayanan publik terbaik adalah ketika negara hadir saat masyarakat membutuhkan,” ujar Doni.
Dalam hal ini, Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut memberikan apresiasi atas keseriusan warga Jawa Timur dalam upaya menaklukkan penyebaran virus Corona jenis baru yang dilakukan secara gotong-royong.
Doni menganggap bahwa hal itu sangat bagus, sebab bentuk masyarakat gotong-royong juga menjadi implementasi dari lahirnya Pancasila, yang baru saja diperingati pada Senin (1/6) kemarin.
“Saya senang sekali ketika masyarakat Jawa Timur telah membentuk gerakan-gerakan masyarakat. Ini adalah implementasi semangat gotong-royong dari Hari Lahirnya Pancasila kemarin,” tutur Doni.
Sejalan dengan Ketua Gugus Tugas, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga berharap agar apa yang telah disalurkan dari pemerintah pusat tersebut dapat mengatasi permasalahan yang ada di Jawa Timur, terutama dalam memerangi COVID-19.
“Kami harapkan Jawa Timur dapat segera teratasi kondisinya. Terkhusus dapat semakin turun kasusnya,” kata Terawan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Daerah Jawa Timur mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh Gugus Tugas Nasional tersebut sangat dinantikan. Terlebih ketika angka kasus positif COVID-19 di Jawa Timur masih menunjukkan kenaikan.
Oleh sebab itu, Khofifah sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Gugus Tugas Nasional untuk menanggulangi penyebaran virus SARS-CoV-2 di wilayahnya. Dia berharap semoga ‘oleh-oleh’ yang dibawa ke Jawa Timur dari Pemerintah Pusat tersebut dapat mempercepat upaya penurunan angka kasus.
“Kami tentunya sangat berterima kasih atas ‘oleh-oleh’ yang dibawa untuk kami, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga angka kasus COVID-19 ini dapat segera diturunkan,” tutur Khofifah.
Selain alat kesehatan, Gugus Tugas Nasional juga menyerahkan bantuan berupa satu robot disinfektan Autonomus UVC Mobile Robot (AUMR) dibawah kendali Robotics Research Center Telkom University yang dinaungi oleh Kemenristek Dikti BRIN.
Secara teknis, robot ini memanfaatkan sinar Ultraviolet (UV) dari enam buah neon untuk membunuh virus dan bakteri lainnya.
Satu dari enam neon tersebut dapat memancarkan sinar UV dengan frekuensi 200-254 nanometer (nm), yang mana DNA virus yang terpapar sinar akan menyerap sehingga RNA atau sel protein virus terlepas dari DNA, yang kemudian menyebabkan virus mati.
Robot karya anak bangsa yang 80 persen bahan bakunya didapatkan dari dalam negeri ini sebelumnya sudah digunakan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.
Doni meminta agar robot tersebut dapat difungsikan di tiap-tiap laboratorium dan ruang isolasi. Dengan robot tersebut diharapkan dapat bekerja lebih maksimal dalam membunuh virus.
“Saya harap dapat dimaksimalkan untuk laboratorium dan ruang isolasi”, pungkas Doni.(APJ)*