Jakarta, buletinnusantara – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mendesak pemerintah untuk segera menurunkan bantuan untuk menangani bencana di Garut dan Sumedang, Jawa Barat. Seperti diketahui bencana banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang hampir bersamaan terjadi pada Selasa (20/9) malam. ‎Informasi terakhir diterima sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (21/9) akibat bencana tersebut sudah mencapai korban sekitar 20 orang.

“PP IPNU mendesak agar pemerintah segera ‎tanggap bencana, terutama korban yang mengalami luka berat,” ujar Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid Rabu (21/9).

Asep menuturkan,  hal itu karena dikhawatirkan masih banyak korban yang tertimbun tanah longsor dan terbawa arus banjir bandang. Reaksi cepat diperlukan pemerintah untuk membantu secepatnya korban yang mengalami luka berat dan luka ringan ke Rumah Sakit (RS) terdekat.

“Kita dorong semua korban dapat segera diberikan pertolongan pertama, agar nyawa korban dapat segera tertolong,” katanya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Asmoez, meminta pemerintah, jau hari sebelumnya telah memberikan edukasi siaga bencana, agar masyarakat sudah siap menghadapi bencana tersebut.

“Kita akan bantu dan berikan pelatihan siaga bencana di tengah masyarakat, dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah,” tegas pria kelahiran Ciamis, Jawa Barat ini.

‎PP IPNU mengintruksikan Corp Brigade Pembangunan (CBP) IPNU, untuk membantu dalam mengevakuasi korban bencana. ‎Kader IPNU harus membuat posko tanggap bencana, ‎disamping itu membantu menyalurkan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya.

“Kita akan bantu secara optimal, dengan mengerahkan kader ipnu di daerah,” pungkasnya.

‎Korban bencana banjir bandang di Garut, versi Basarnas Jawa Barat adalah Kecamatan Bayongbong, Garut Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan, Samarang. Sementara korban meninggal dunia dikabarkan 20 Orang 5 orang di Lapangan Paris, 3 di Cimacan, 1 Jati Asri, 1 Kaum Lebak, 3 Bendungan Copong, 2 Sukasenang, 5 orang belum teridentifikasi. Korban hilang yaitu 18 orang.

 

 

(nuOnline)