Yogyakarta, Buletinnusantara – Taman Pendidikan Quran Luar Biasa (TPQLB) Yayasan Spirit Dakwah Indonesia cabang Yogyakarta gelar rapat penyusunan modul pembelajaran, pada Minggu (29/11).

Kegiatan tersebut dipandu oleh Mochammad Sinung Restendy, Pendiri TPQLB. Dihadiri oleh Ferra Puspito Sari, ketua tim penyusun modul TPQLB, Budi ustadzah TPQLB sekaligus mitra Yayasan, guru dari SLBN 1 Yogyakarta, dan beberapa perwakilan dari lembaga yang ikut men-support kegiatan-kegiatan TPQLB, seperti NU Care-LAZISNU DIY.

Ada empat point yang di bahas dalam rapat tersebut yaitu tentang inovasi modul pembelajaran Alquran bagi difabel, mekanisme pembelajaran daring, anggaran dan home visit.

“Modul pembelajaran yang akan disusun ini, isinya tentang acuan-acuan bagaimana pelaksanaan pembelajaran untuk difabel sehingga lebih variatif dan inovatif juga media pembelajaran yang tepat,” jelas Sinung.

Ia mengatakan, penyusunan modul tersebut untuk memberikan spirit atau contoh bagi daerah-daerah lain agar lebih peduli terhadap difabel. Ketua penanggung jawab pembuatan modul pembelajaran yakni Bu Ferra di bantu Bu Budi dan juga Bu Ana.

Untuk pembelajaran daring, masing-masing guru membuat dua video pembelajaran yang berdurasi 3-5 menit disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan santri. Kemudian video itu dikirim via wa atau email kepada mas Bayu selaku penanggung jawab.

Kemudian untuk anggaran, TPQLB Yayasan Spirit Dakwah Indonesia cabang Yogyakarta mendapat support dari Kemenag. Waryono Abdul Ghafur selaku Direktur pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jendral Agama Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia berbangga dan memberi pesan.

”Saya besyukur dan mendukung sepenuhnya langkah yang dilakukan oleh yayasan spirit dakwah indonesia dalam rangka menyusun modul yang khusus diperuntukkan bagi para Difabel. Mudah-mudahan modul ini berguna dan memberi semangat kepada para Difabel untuk semakin tekun belajar al-qur’an, memotivasi gurunya untuk lebih kreatif dan inovatif” ungkap Waryono, secara daring.

Terkait dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan TPQLB, Baily selaku perwakilan NU Care-LAZISNU DIY menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh TPQLB.

“Yang jelas Lazisnu tetap mendukung TPQLB,” tutur Baily. Pihaknya akan memberikan support salah satunya dalam bentuk penggalangan dana.

Selain itu, Sinung juga mengusulkan home visit ke rumah santri dan calon santri yang membutuhkan perhatian lebih dalam belajar. Walaupun sebenarnya Yayasan tidak merekomendasikan tatap muka.

“Home visit ini bagi santri yang kira-kira tidak bisa ngaji walaupun belajar dari rumah, dan kurang mendapat respon dari orangtuanya” tambahnya. []APJ.