Surabaya, Buletinnusantara – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) Doni Monardo memberikan apresiasi terhadap upaya Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dalam rangka mendukung tugas pokok pemerintah menurunkan angka COVID-19 di Jawa Timur melalui program “Hijaukan Jatim”.

Hal itu dikatakan Doni saat menyambangi Kantor PWNU Jawa Timur bersama Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Muhadjir Effendy di Surabaya, Kamis (16/7). Doni berharap agar program tersebut dapat dijalankan sesuai visi dan misi sehingga COVID-19 dan dampaknya dapat diatasi dengan baik.

“Terima kasih atas peran ulama dan kyai dalam membantu pemerintah dan provinsi Jawa Timur, sehingga upaya menghijaukan Jawa Timur dapat terwujud,” kata Doni.

Pada kunjungan tersebut, Doni sekaligus ingin mempersatukan sinergi dan frekuensi dalam penanganan COVID-19 dan dampaknya melalui peran ulama, sebagai bagian dari komponen ‘pentaheliks’ penanggulangan bencana.

Dalam hal ini, masyarakat sipil dan tokoh ulama dinilai menjadi kunci penanganan COVID-19. Khususnya di wilayah Provinsi Jawa Timur, peran ulama diyakini dapat memberi pengaruh besar terhadap sosialisasi pencegahan COVID-19 melalui kegiatan keagamaan.

Pemahaman tentang COVID-19 menjadi sangat penting, sebab penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2 itu sudah menjadi mesin pembunuh di era sekarang.

“COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa. Sudah lebih setengah juta jiwa di dunia telah menjadi korban,” tegas Doni.

Selain itu, Doni juga menggaris bawahi bahwa bencana non alam seperti wabah penyakit dan pandemi adalah peristiwa yang berulang. Dalam catatan yang dibawa Doni, peristiwa pandemi Flu Spanyol pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1918 dan menewaskan lebih dari 4,5 juta jiwa.

Oleh karena itu, sosialisasi tidak hanya penting untuk mengatasi permasalahan yang terjadi sekarang, namun juga sebagai mitigasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana di masa yang akan datang.

Doni optimis, melalui peran organisasi seperti PWNU, maka sosialisasi dan komunikasi tentang pentingnya mitigasi pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik.

“Saya yakin PWNU menjadi organisasi ulama yang terbesar dan sekiranya saya meminta agar kita dapat tetap berkomunikasi tetap bersosilasiasi kepada masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Doni.

“Pasti apa yang dikatakan Pak Kyai dan para ulama akan didengar oleh masyarakat di Jawa Timur,” pungkas Doni. (APJ)*