Sumenep – Ketua Umum Pagar Nusa Gus Muchamad Nabil Haroen kembali mengingatkan kepada seluruh pendekar Pagar Nusa agar menjadikan tradisi sowan Kiai sebagai agenda wajib rutin di semua tingkatan.

 

“Saya ingatkan kembali perintah pimpinan pusat Pagar Nusa. Wajib hukumnya bagi setiap kader sowan kepada kiai dan masyayikh. Apakah itu seminggu sekali, dua minggu sekali, minimal sebulan sekali. Sowan ini berlaku kepada para kiai baik beliau-beliau yang masih hidup maupun yang sudah wafat,” kata Gus Nabil dalam sambutan Pelantikan PC dan PAC Pagar Nusa Se-Kabupaten Sumenep, di Ponpes Nasyrul Ulum Aeng Dake, Minggu pagi, 23 Januari 2022.

 

Tradisi silaturrahim kepada kiai dan masyayikh para sesepuh NU menurutnya tak lain adalah untuk menjaga energi Pagar Nusa. Sebagai organisasi yang siap membela dan memagari para kiai, kedekatan lahir batin kader pagar adalah mutlak.

 

Dikatakan, para pendekar Pagar Nusa bisa saja kebal terhadap senjata tajam atau bahkan tembakan. Namun kalau dihitung, keterampilan itu baru 1 persen saja dari kekuatan yang dimiliki. 99 persen selebihnya adalah energi yang hanya didapatkan dari istiqomah membersamai para kiai.

 

“Kalau pun kita ini mungkin kebal bacok atau kebal tembak, itu hanya satu peesen. Sedangkan 99 persen sisanya adalah energi para kiai. Kiai lah mata air energi Pagar Nusa,” terang Gus Nabil.

 

Sebagaimana namanya, Pagar nusa, lanjut Gus Nabil, merupakan pagar NU dan Bangsa, sehingga harus selalu menjadi garda terdepan bagi khidmah NU untuk bangsa.

 

Memanfaatkan momen pelantikan Pagar Nusa Sumenep, Gus Nabil juga meluangkan waktu sowan dan ziarah ke makam Syekh Yusuf Talango, ke makam raja-raja Sumenep di Asta Tinggi, ke Batu Ampar, ke Syaikhona Cholil Bangkalan, ke Sunan Ampel Surabaya, dan memungkasinya ke Syekh Jumadil Kubro di kompleks Makam Troloyo, Mojokerto.