Jakarta, buletinnusantara –
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan rangkaian Resolusi Jihad Kemanusiaan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta. Kali ini PWNU DKI berhasil memprakarsai Donor Darah dan Plasma Konvalesen bersama PMI DKI Jakarta yang didukung oleh Dirlantas Polri di Jakarta.

Tepat pada pukul 10.30 WIB, Gibran Rakabuming Raka, Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Nasional Karang Taruna hadir disusul Wakil Gubernur Riza Patria dan disambut hangat Ketua PWNU DKI Jakarta dengan memberikan dan memakaikan Rompi Satgas PWNU DKI Jakarta sebagai bentuk perhatian dan semangat kepada anak muda dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ketua Satgas Donor Darah dan Plasma Konvalesen KH Asyik Samsul Huda mengapresiasi kehadiran Wagub Riza dan Gus Gibran sebagai tokoh muda yang aktif mendukung kegiatan kegiatan kemasyarakatan.

Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan kegiatan yang ia nahkodai merupakan arahan Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta. Menurut pemaparannya, NU selalu memiliki semangat untuk terus di tengah tengah masyarakat dalam rangka membantu tugas tugas pemerintah mengayomi masyarakat.

Iapun mengutip sebuah hadist, Khoirunnas anfauhum linnas, yakni sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ia melaporkan, sebelumnya PWNU DKI berhasil menyelenggarakan NU peduli isoman dan sekarang PWNU DKI berhasil menyelenggarakan Donor Darah dan Plasma Konvalesen.

“Perputaran ekonomi dan ketahanan nasional berpusat di DKI jakarta. Maka di bawah kepemimpinan Doktor Kiai Samsul Ma’ arif, kita  bersama sama berikhtiar menekan angka Covid-19 di DKI Jakarta,” kata Kiai Asyik, Sabtu (11/9).

“Sama halnya dengan Presiden yang ingin selalu ada di tengah tengah masyarakat, PWNU DKI melakukan hal yang sama, yakni dengan memberikan beberapa hadiah seperti sepeda dan sebagainya,” sambungnya.

Hal yang mengagumkan di tengah tengah acara, setiap kali Gus Gibran dipanggil namanya, ia dengan sopan dan takzim bangun dari duduknya dan salam sungkem kepada pengurus NU yang memanggilnya.

Pada kesempatan Ketua PWNU DKI Jakarta Doktor KH Samsul Ma’arif memberikan sambutan, ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan yang sudah dimulai sejak dua bulan yang lalu.

“Penyelenggaraan vaksinasi hingga sampai saat ini sudah dua puluh titik dan akan terus berjalan. Kita bekerja sama dengan TNI-Polri dengan pemerintah DKI Jakarta. Semua sudah hadir mulai dari Panglima, Kapolri, Wakapolri, Pangdam, Gubernur, Wakil Gubernur, Walikota,” kata Kiai Samsul.

Selanjutnya PWNU DKI telah kegiatan memberikan bantuan kepada pasien isolasi mandiri di lima belas titik selama setiap hari dengan memberi bantuan makanan siap saji sebanyak 2400 makanan setiap harinya.

“NU uangnya di mana mana, semuanya dititipkan, tinggal bagaimana menggunakannya, butuh kecerdasan kita. Alhamdulillah kegiatan sosial keagamaan yg dilakukan NU selalu terlaksana dengan baik dengan didukung pemerintah,” tuturnya.

Ia bercerita, dulu Mbah Hasyim pada 22 Oktober menggelorakan Semangat Resolusi Jihad. Orang orang yang berdomisili 94 KM dari Surabaya wajib melakukan jihad kepada penjajah.

“Penjajahnya kelihatan, dengan senjata, tombak, bedil dan sebagainya. Saat ini kita sedang berperang melawan penjajah yang tidak kelihatan. Perlu kita lawan dengan senjata yakni tahlil dan wirid,” pesannya.

“Alhamdulillah PWNU hingga saat ini hingga tingkat ranting rutin menyelenggarakan doa dan istighosah meminta pertolongan kepada Allah Swt untuk keselamatan masyarakat Jakarta,” sambungnya.

Senjata kedua yakni dengan ikhtiar lahir, dengan vaksin, PWNU selalu menyampaikan bahwa vaksinasi adalah berobat. Menurut ulama berobat itu boleh, artinya orang sakit boleh berobat atau tidak. Tapi apabila penyakitnya menularkan dan merugikan orang lain, maka menjadi wajib.

Pendapat kedua adalah mutlak, berobat itu wajib. Perkara yg wajib tidak akan sempurna apabila tidak melakukan sesuatu maka perlu dilakukan sesuatu. Maka PWNU DKI mengajak semua pengurus hingga tingkat ranting dan semua sepakat bahwa wajib hukumnya melakukan vaksin.

“InsyaAllah berjalan lancar NU bersama pemerintah dan TNI Polri akan terus berikhtiar memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Kiai Samsul.

“Kalau NU Jaya negara kita akan Jaya, kita butuh kader kader muda. Alhamdulillah dengan anak muda Indonesia hebat dengan anak muda NU hebat. NU hebat, Indonesia hebat, jakarta hebat,” pungkasnya.