SALATIGA, buletinnusantara – Pagar Nusa meyiapkan barisan pendekar untuk tetap kuat fisiknya dan kokoh spiritualnya. Guna membangun benteng spiritual, Pagar Nusa menyelenggarakan “Gemblengan Akbar & Ijazahan Ilmu Hikmah” di Lapangan Kalibening Salatiga, Sabtu-Ahad (16-17/09/2017).

Agenda ini, dihadiri oleh ratusan pendekar di kawasan Karesidenan Semarang, para kiai dan sesepuh Pagar Nusa. Hadir pula Ketua Umum Pagar Nusa, M. Nabil Haroen, Waketum Pagar Nusa, M. Athoillah Habib dan jajaran Pimpinan Pusat Pagar Nusa.

Ketua Umum Pagar Nusa, M. Nabil Haroen, menegaskan betapa pentingnya gemblengan dan ijazah ilmu hikmah ini. “Pagar Nusa harus siap dengan segala kondisi. Dengan latihan yang terus menerus, baik latihan teknik pencak silat maupun olah bathin dan penguatan spiritual. Keseimbangan dimensi inilah yang menjadi fondasi kekuatan Pagar Nusa,” tegas Nabil.

Nabil juga menyampaikan seruan agar Pagar Nusa fokus pada pengabdiannya. “Kunci pengabdian pendekar dan kader Pagar Nusa pada konsistensi, istiqomah. Mengabdi untuk siapa? Untuk kiai, pesantren dan NKRI,” jelas Nabil.

Dalam orasi singkatnya, Ketum Pagar Nusa mengajak para pendekar dan kader Pagar Nusa tidak terpancing emosi di segala kondisi. “Sekarang ini dan mendatang, akan ada banyak godaan, pancingan kerusuhan. Di beberapa lokasi sudah mulai membara. Pagar Nusa jangan terpancing isu, jangan terbawa emosi. Pahami dengan jernih setiap fenomena, lalu koordinasi dengan jaringan yang ada,” seru Nabil.

“Pembenturan massa antara warga Nahdliyyin dengan pelbagai kelompok lain sudah mulai terjadi. Rentetan isu, dari Wahabi hingga kebangkitan PKI, kita harus jeli melihatnya. Jangan mau dibenturkan, Pagar Nusa punya pilihan sikap dan garis komando,” terang Nabil.

Untuk menguatkan jaringan dan konsolidasi pendekar, Pimpinan Pusat Pagar Nusa melakukan safari pendekar dan silaturahmi kader di berbagai daerah, dari ujung Aceh hingga Papua, dari Manado hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat. Safari pendekar dan silaturahmi ini merupakan konsolidasi Pagar Nusa untuk mengabdi pada kiai dan menjaga NKRI (*).