Buletinnusantara.com – Bamako, Mali, 23/1/2017- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berpartisipasi dalam Konferensi PUIC (Parliamentary Union of the OIC Member States/Parlemen Negara-negara OKI) ke 12 dari tanggal 21 – 28 Januari di Bamako, Mali.

Dalam sesi sidang Komisi Palestina ke-7, delegasi Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menekankan urgensi realisasi persatuan semua elemen dan faksi-faksi pejuang Palestina. “Kami meyakini bahwa persatuan merupakan senjata paling ampuh untuk menghadapi agresi Zionist Israel,” tegas Rofi Munawar, anggota Delegasi DPR RI pada sidang tersebut.

Lebih jauh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu menyerukan agar parlemen-parlemen negara Muslim segera membentuk sebuah kaukus atau komisi khusus di parlemen-parlemen tersebut. “Saya memandang pembentukan kaukus atau sejenisnya akan sangat bermanfaat untuk mensosialisasikan isu Palestina ke masyarakat luas. Parlemen Indonesia sudah lama memiliki Kaukus Palestina. Kendati dasar dan kecenderungan politik di parlemen kami beragam, namun bagi kami masalah Palestina merupakan keprihatinan bersama, dan itu sudah menjadi sikap negara”, papar politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Mengambil inisiatif sebagai delegasi pertama yang memberikan pandangan terkait isu Palestina, Rofi’ juga menyambut baik atas disahkannya Resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Nomor 2334 yang mendesak Israel segera menghentikan semua aktifitas pembangunan ilegal permukimannya di atas tanah Palestina.

Terkait resolusi tersebut, Rofi mengingatkan ihwal implementasinya. “Kita semua harus mendesak untuk segera di laksanakan resolusi itu tersebut. Kami juga melihat lolosnya resolusi itu membuktikan semakin kuatnya kesadaran masyarakat internasional atas pelbagai pelanggaran Israel,” papar Rofi.

Pada bagian lain, anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur VII tersebut menyambut baik keinginan Palestina untuk menjadikan tahun 2017 sebagai tahun kemerdekaan dan kedaulatan Palestina secara penuh.

“Indonesia menyerukan parlemen negara-negara muslim untuk mendukung keinginan Palestina menjadikan tahun 2017 sebagai tahun kemerdekaan penuh Palestina dengan cara membantu mendapatkan pengakuan lebih banyak lagi dari negara-negara di dunia,” tegas politisi asal Lamongan itu.

Delegasi Indonesia yang fasih berbahasa Arab tersebut mengingatkan juga ihwal bahaya dari rencana Donald Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerusalem). “Jelas rencana itu sangat berbahaya bagi perdamaian. Parlemen akan mendorong elemen-elemen perintahan dan lembaga-lemabaga politik dan kemanusiaan internasional lainnya untuk mendesak Amerika Serikat agar membatalkan rencana provokatif tersebut,” pungkas Rofi. (Enes)