Jakarta, buletinnusantara – Pembangunan double-double track (jalur ganda-red) Manggarai-Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dihadapi berbagai macam persoalan, satu diantaranya masalah pembebasan lahan. Namun demikian proyek ini ditargetkan selesai akhir 2018, dan bisa beroperasi tahun 2019,
Pekerjaan double-double track tersebut dimulai dari Mangarai, Jatinegara, Bekasi, Cibitung hingga Cikarang, panjang track 30 km.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo Budi Cahyono, mengatakan dari 30 km ini dibagi menjadi 3 paket pekerjaan. Paket B1 dari Bekasi-Cikarang dengan biaya Rp 2,6-3 triliun. Paket kedua yakni paket A dari Manggarai sampai Jatinegara dengan biaya Rp 2,5 triliun. Paket ketiga yakni B21 dari Jatinegara-Bekasi dengan nilai Rp 1 triliun. “Untuk pengerjaaan paket A baru5-6 persen, ” kata Prasetyo.
Pada pekerjaan paket A yakni di Stasiun Manggarai sampai Stasiun Senen akan dibuat elevated railway (rel layang atas bawah). Jalurnya akan diambil dari jalur 8 sampai jalur 15 di Stasiun Manggarai yang sebelumnya digunakan untuk pencucian dan istirahat kereta.
Nantinya bila jalur 8-15 sudah jadi yakni jalur atas akan digunakan untuk kereta antar kota dan jalur bawah untuk kereta dalam kota dan kereta barang. Selain itu dari Manggarai sampai Jatinegara akan dibangun Stasiun Matraman.
Selanjutnya pekerjaan paket B1 sudah 60 persen, sedangkan paket B21 sudah mau berjalan. Diharapkan dengan selesainya double-double track tersebut PT KAI ingin target 1,3 juta penumpang per hari karena saat ini masih 900 ribu per hari.