MANOKWARI – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) Doni Monardo mendorong masyarakat dan seluruh komponen Pemerintah Provinsi Papua Barat, untuk lebih giat dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kendati sudah sering disampaikan mengenai protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan menjaga jarak, namun Doni menilai bahwa hal itu masih sulit dilakukan.

“Jaga jarak. Sekali lagi protokol kesehatan itu pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Jaga jarak ini mudah diucapkan tapi sulit dilakukan,” jelas Doni dalam kunjungan kerja di Manokwari, Papua Barat, Selasa (7/7).

Sebelumnya, Doni mengatakan bahwa COVID-19 adalah ‘malaikat pencabut nyawa’ bagi mereka yang masuk dalam kategori masyarakat rentan dan memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas. Oleh sebab itu, Doni meminta agar masyarakat dapat menggalakkan upaya pencegahan sehingga tidak terkena COVID-19.

“Tidak boleh lagi ada yang kena COVID-19. Sekali lagi, COVID-19 adalah malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan,” tegas Doni.

Dalam hal ini, jenis-jenis penyakit penyerta yang disinggung Doni dan dapat berisiko fatal apabila penderitanya terserang COVID-19 meliputi hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, paru-paru dan penyakit lainnya.

Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari penyebaran COVID-19 juga dengan meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) penyakit COVID-19 dapat dicegah apabila seseorang memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan imunitas terjaga dengan baik.

Adapun menurut Doni, bebarapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, di antaranya adalah rutin berolahraga dan menjaga tubuh tetap bugar. Dalam hal ini, aktivitas olahraga juga dapat menghindarkan diri dari stres yang dapat menyebabkan menurunnya imunitas tubuh.

“Olah raga teratur, istirahat yang cukup dan tidak boleh panik, tidak boleh stres, tidak boleh hatinya risau,” jelas Doni.

Selain menjaga tubuh tetap sehat melalui olahraga yang teratur, Doni juga mengingatkan bahwa upaya meningkatkan data tahan tubuh adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Dalam hal ini, Doni mengatakan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki makanan khas yang sarat akan gizi yang bermanfaat bagi tubuh yakni sagu. Menurut Doni, sagu sangat melimpah di tanah Papua dan harus dimanfaatkan dengan baik sebagai penunjang daya tahan tubuh.

“Di Papua Barat ini banyak makanan yang bergizi antara lain sagu. Sagu adalah makanan yag bergizi,” tutur Doni.

Menurut laporan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan sebelumnya, satu batang sagu di Papua Barat dapat menghasilkan 50-450 kilogram sagu basah, yang mana menurut estimasi rata-rata dapat mencukupi kebutuhan satu keluarga hingga beberapa bulan.

“Satu batang sagu dapat menghidupi satu keluarga hingga beberapa bulan,” jelas Doni mengutip paparan Gubernur Dominggus.

Selain sagu, Doni juga menganjurkan agar masyarakat di Papua Barat untuk rutin mengkonsumsi ikan laut seperti tuna, kakap, kerapu, cakalang, baramundi dan jenis ikan lain yang melimpah di Papua Barat. Doni melihat bahwa mengkonsumsi ikan laut dapat meningkatkan imunitas tubuh, sebagai benteng pertahanan tubuh dalam melawan virus.

“Ada banyak jenis ikan di Papua Barat ini. Kalau warga Papua Barat mengkonsumsi makanan yang berkualitas, saya jamin dapat terhindar dari COVID-19,” terang Doni.

Dalam kunjugan kerja di Provinsi Papua Barat yang juga berserta Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Komisi VIII dan IX DPR, Gugus Tugas Nasional juga menyerahkan bantuan untuk mendukung upaya percepatan penanganan COVID-19 di ‘Provinsi Kepala Burung’ itu.

Adapun beberapa bantuan tersebut meliputi monitor pasien 1 unit, ventilator 3 set, humidifier 2 unit, masker non inflasif 2 unit, mesin PCR 1 unit, reagen PCR 1.536 tes, RNA 1.500 tes, VTM + Swab 1.500 tes, alat rapid tes sebanyak 1000 tes, masker KN 95 sebanyak 1000 lembar, masker bedah sebanyak 210.000 lembar dan masker kain sebanyak 45.000 lembar.

Usai melakukan kunjungan kerja di Manokwari, Ketua Gugus Tugas Nasional beserta rombongan kemudian bertolak menuju Sentani dan Jayapura dengan agenda meninjau pengorperasian alat pengasap ikan dan alat pengolah sagu bagi warga Kampung Sereh Sentani yang terdampak banjir bandang 16 Maret 2019 silam, dilanjutkan rapat koordinasi penanganan COVID-19, bersama jajaran pemerintah daerah Provinsi Papua.