Jakarta, buletinnusantara – Sebuah kejadian memilukan terjadi di Nigeria. Pasalnya, pesta pernikahan yang seharusnya menjadi momen kebahagian bagi setiap orang, berakhir dengan peristiwa yang mengenaskan.

Seperti dilansir Tribunpekanbaru.com, pesta pernikahan yang dihelat di Negara Bagian Kaduna, tepatnya Nigeria utara seketika berubah menjadi medan pembantaian.

Tanpa diundang, sekelompok orang bersenjata tiba-tiba menyerbu desa Kukum-Daji di distrik Kaura, Minggu malam (19/7/2020) dengan mengendarai sepeda motor.

“Para pria bersenjata itu membunuh 18 orang di pesta pernikahan dan melukai 30 lainnya, kebanyakan dari mereka adalah anak muda.” Ujar Bege Katuka Ayuba selaku kepala administrasi di distrik tersebut melansir tribunpekanbaru.com.

“15 orang tewas di lokasi sedangkan 3 lainnya meninggal di rumah sakit,” lanjutnya.

Juru bicara kepolisian negara bagian telah mengonfirmasi serangan tersebut, namun masih bungkam terkait banyaknya jumlah korban yang berjatuhan.

“Ada laporan-laporan korban jiwa dalam serangan itu, tetapi kami belum mendapat jumlah korban yang pasti,” kata Mohammed.

Diketahui, selama ini daerah tersebut kerap dikenal sebagai ladang konflik mematikan antara para penggembala Fulani Muslim dan petani etnis Kristen.

Kaduna Selatan yang mayoritas dihuni penduduk beragama Kristen, sejak lama telah diporak-porandakan akibat perselisihan antara petani dan penggembala.

Hal tersebut dipicu oleh perselisihan antar kedua kubu mengenai hak penggembalaan dan air.
Belakangan, korban yang jatuh akibat bentrokan kedua kubu tersebut semakin meningkat.

Pemerintah telah berupaya menyerukan gencatan senjata kepada kedua kubu tersebut, namun upaya yang telah ditempuh tersebut masih nihil sampai saat ini.

Sampai berita ini diunggah belum diketahui siapa atau kelompok apa yang menjadi dalang serangan itu.

Sumber : Tribunpekanbaru.com

Artikel ini telah tayang di tribun pekan baru, baca :

https://pekanbaru.tribunnews.com/amp/2020/07/22/18-tamu-undangan-tewas-acara-pernikahan-menjadi-tragedi-berdarah-saat-pria-tak-diundang-datang