Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), KH Marsudi Syuhud, mengatakan, kedatangan Grand Mufti Rusia beserta rombongannya yakni para pengusaha, tujuan utamanya silaturrahim. Insya Allah dari silaturrahim akan menjadi silatul fikri, kemudian menjadi silatul amal.

 

“Saya sendiri sudah beberapa kali datang ke Rusia, saya diminta untuk berbicara tentang ekonomi Islam di Rusia, saya sudah kelilingi Rusia,” kata Kiai Marsudi saat menyambut kedatangan Grand Mufti Rusia di kantor MUI Pusat, Jumat (17/6/2022).

Ia mengatakan, yang kebetulan membuat MUI dan rombongan Grand Mufti Rusia bertemu adalah Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren). Insya Allah, pengusaha Rusia bisa kerjasama dengan Inkopontren dan Komisi Ekonomi MUI.

Kiai Marsudi mengaku sangat bahagia jika usaha dan kerjasama tersebut dapat terwujud. Untuk itu, ia mengucapkan terimakasih kepada Grand Mufti Rusia dan rombongannya yang telah datang ke MUI dengan maksud baik.

Ulama Nahdlatul Ulama ini menambahkan, MUI adalah tempat atau rumah besar dari seluruh organisasi keislaman di Indonesia. MUI mempunyai kantor dari pusat sampai daerah, kantornya ada di provinsi, kabupaten/ kota sampai kecamatan.

“Itu menurut saya memudahkan untuk bisa kerjasama ekonomi di pusat dan masing-masing daerah, jika pengembangan ekonominya di satu daerah maka bisa terkoneksi dengan MUI di daerah tersebut,” ujar Kiai Marsudi.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Inkopontren, Mohamad Sukri, mengatakan, pihaknya ingin membangun komunitas kerjasama dengan pengusaha-pengusaha Muslim di Rusia. Kerjasama tersebut bisa dilakukan di bidang perdagangan, pertambangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain sebagainya.

“Paling penting adalah kita ingin memanfaatkan momentum yang terjadi di sana dari sisi ekonominya, kita tidak usah terjebak politik dalam negeri mereka Rusia-Ukraina, itu bukan urusan kami, kita urusannya bisnis,” ujar Sukri.

Krganov dalam pertemuannya dengan MUI menjelaskan kondisi umat Islam di Rusia. Ia mengatakan, struktur dari organisasi Islam di Rusia cukup mirip dengan yang ada di Indonesia. Di Indonesia ada Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, di Rusia juga ada organisasi Islam seperti itu, mereka semua digabungkan di tiga organisasi regional.

“Mereka semua (organisasi Islam di Ruasia) kerjasama melaksanakan kegiatan mengenai pendidikan dan kegiatan keislaman yang lain,” kata Krganov.