Bekasi, Buletinnusantara – Anggota DPR RI Ketua Komisi X Fraksi PKB, H. Syaiful Huda mengadakan Reses III Masa Sidang 2020-2021 Daerah Pemilihan Jawa Barat VII meliputi Purwakarta, Karawang dan Bekasi. Kali ini Reses dilaksanakan dihadapan para warga nahdliyyin di PCNU Kabupaten Bekasi tepatnya di ruang Aula PCNU Kabupaten Bekasi, Jl. KH. Mas’ud No. 164 Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan membawa tema, Khidmah NU : Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan di Kabupaten Bekasi. Jumat (26/02).
Dalam Reses ini dilaksanakan secara protokol kesehatan, diikuti oleh para pengurus PCNU dan para ketua lembaga diruang aula dan diikuti pula melalui zoom meeting oleh para ketua MWC (Majlis Wakil Cabang) diberbagai kecamatan serta para badan otonom lainnya yang ada dikepengurusan Nahdlatul Ulama Kabupaten Bekasi.
Ketua PCNU Kabupaten Bekasi, KH. Komarudin, MM., mengucapkan terimaksihnya atas silaturahmi ke PCNU oleh Kang Huda, anggota dewan DPR RI dari PKB. Kyai Komar berharap, agar kedepan antara NU dan PKB bisa tetap sinergi kedepannya.
“dengan adanya silaturahmi ini, saya berharap, NU di Kabupaten Bekasi bisa terus bersinergi dengan PKB. Semoga kedepan, PKB bisa semakin besar dan bertambah kursi di parlemen,” tuturnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Syaiful Huda mengajak kepada warga NU, agar antara NU dan PKB jangan dipisahkan, harus terus selaras dan bersinergi, “ Juz’un min Nahdlatil Ulama,” Kata Kang Huda, sapaan akrabnya.
“PKB harus mengabdi untuk perjuangan Nahdlatul Ulama. NU memang bukan partai politik, tapi warga NU partai politiknya adalah PKB, jangan sampai NU terpisah dari perjuangan politik PKB,” ujarnya.
Masih kata kang Huda, “Kalo ada yang mengatakan, NU jangan berpolitik..!, saya meyakini, berarti ada orang yang ingin memanfaatkan warga NU untuk berpolitik ke partai yang lain,” ungkapnya.
Kang Huda juga menyampaikan, bahwa dirinya kini sedang memperjuangkan nasib para guru honorer, salah satunya adalah peluang pengangkatan guru honorer menjadi status P3K sebanyak satu juta orang.
“Insya Alloh hal ini akan terus saya perjuangkan, termasuk beasiswa – beasiswa pendidikan sampai perguruan tinggi. Satu kecamatan, satu kader nahdlatul ulama lulusan SLTA, agar kuliah mendapat beasiswa sampai lulus S.1, bahkan sampai S.2 dan S.3. Tahun ini kita sudah mengusahakan memberikan beasiswa kepada kader nahdlatul ulama seluruh Indonesia sebanyak 3500 orang,” terang kang Huda.
Kang Huda juga menegaskan bahwa dirinya akan terus berkomitmen dan memperjuangkan hal – hal yang sifatnya menjadi kebutuhan masyarakat banyak, sesuai kapasitasnya di komisi X, yaitu bidang pendidikan, olahraga dan sejarah. (***)