buletinnusantara.com, Surabaya – Elite Partai Demokrat Syahrial Nasution mengusulkan nama mantan Wapres RI, Jusuf Kalla (JK) sebagai calon Ketum PBNU. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pun angkat suara soal isu usulan JK jadi calon ketua umum di forum Muktamar NU.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib mengatakan, siapa saja boleh mengomentari sosok calon ketum PBNU. Namun dia menegaskan tidak semua orang punya hak mengusulkan dan hak suara memilih calon ketua umum.
Gus Salam sapaan akrabnya menilai usulan tersebut kurang etis. “Kurang etis kalau dari teman Demokrat mengusulkan nama tertentu. Makanya, kan dari teman-teman NU itu kurang nyaman,” ungkap Gus Salam saat dikonfirmasi, Senin (15/11/2021).
Bahkan, warga Nahdliyin mengembalikan pertanyaan. Dia kemudian mengumpamakan bagaimana jika usulan caketum tersebut ke Demokrat sendiri.
“Dari teman-teman NU itu kurang nyaman, ada yang komentar bagaimana kalau Pak JK jadi Ketum Demokrat,” tambahnya.
Menurut Gus Salam, usulan dari elite Partai Demokrat itu dinilai bisa menjadi liar dan mengacaukan suasana Muktamar yang akan digelar Desember 2021 mendatang.
“Kalau orang itu yang tidak punya hak jangan melontarkan pendapatnya. Dalam dinamika ya nanti kacaunya dan isunya ke mana-mana dan liar. Kalau pengurus wilayah atau cabang itu masih wajar. Karena mereka yang paham kebutuhan NU,” terangnya.
“Kalau kami kembalikan gimana, umpama kenapa Pak JK tidak jadi Ketua Demokrat atau Pak Jokowi jadi Ketua Demokrat. Atau Pak Moeldoko jadi Ketum Demokrat gimana? kira-kira nyaman gak dapat usulan itu?,” imbuh Gus Salam.