JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali mendapatkan bantuan sebuah mobil elf dari Kementrian BUMN. Mobil berfungsi sebagai laboratorium dan pusat data penanganan covid 19. Penyerahan mobil langsung diserahkan oleh Menteri BUMN Erick Tohir kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin 16 November 2020.
Penyerahan secara simbolis berupa kunci mobil dilakukan di lantai delapan Gedung PBNU yang disaksikan oleh jajaran pengurus PBNU dan pejabat BUMN. Setelah kunci diserahkan, kedua belah pihak langsung memeriska keadaan mobil dan laboratorium yang berada di halaman Gedung PBNU, Jakarta.
Kiai Said dan Erick Tohir yang memakai baju batik, tampak sedang berbincang-bincang didalam mobil dan menunjukan kinerja alat dan fungsi mobil lab pendeteksi covid 19 tersebut.
Kiai Said mengapresiasi sekaligus mengucapkan rasa terimakasih kepada Kementrian BUMN. Karena dengan mobil tersebut akan memudahkan dan penanganan satgas Covid 19 dalam menjalankan tugas kemanusiaan, khsusunya memberantas covid 19 di Indonesia. “Sekali lagi trimakasih, semoga bermanfaat khususnya untuk warga NU yang membutuhkan,” ujar Kiai Said.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona (Covid 19) di Indonesia. Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga melakukan pengobatan salah satunya dengan cara mendatangkan vaksin covid 19 dari luar negeri. “Tapi tidak semua vaksin datang di bulan Januari mendatang, secara bertahap,” ungkapnya.
Erick Tohir pun mengakui bahwa soal vaksin terjadi kontroversi di masyarakat. Karenanya, pemerintah bertekad akan membuat vaksin mandiri yang di produksi oleh Biofarma kimia dengan jumlah 2 milyar pertahun. “Ini tidak mungkin tidak, kita harus dilakukan, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan banyak orang pintar,” ujarnya
Ia optimis sebagai bangsa yang besar, tentu mampu untuk mandiri dan tidak tergantung dengan negara lain. Berbagai sisitem sudah dipersiapkan untuk yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. “Sistim ini terbuka untuk siapa saja, termasuk NU agar mau menyaksikan sistim yang kami produksi nantinya,” pungkasnya.
(Jun)