Kepala BNPB Doni Monardo menerima kunjungan Dubes Malaysia untuk Indonesia. (Dok. Humas BNPB)

BuletinNusantara.com, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, mengapresiasi bantuan dari Malaysia atas upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Hal itu disampaikan Doni saat menerima kunjungan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (4/12).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan dalam rilis kepada pers Rabu (4/12), pertemuan singkat tersebut, Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengucapkan rasa terima kasih kepada Malaysia melalui Duta Besar Zainal Abidin Bakar karena telah banyak membantu Indonesia dalam rangka pemulihan atas rentetan kejadian bencana alam yang terjadi pada kurun waktu dua dekade ini,

Menyinggung soal karhutla, Doni juga menjelaskan mengenai kondisi yang terjadi di lapangan.

“Berdasarkan data BNPB, 99% karhutla terjadi karena faktor manusia yang mana 80% hutan dan lahan yang terbakar berubah menjadi lahan perkebunan sawit,” ucap Doni.

Pemerintah Indonesia melalui BNPB telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan berbagai upaya pemadaman darat dan udara (water bombing) serta dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

“Selain itu BNPB juga telah mendorong seluruh pihak yang terlibat agar melakukan upaya pencegahan daripada pemadaman, sebagaimana atas arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas penanggulangan karhutla di Riau pada pertengahan September 2019 lalu,” jelas Doni.

Indonesia juga memberi sanksi tegas sebagai tindak penegakan hukum bagi individu maupun perusahaan baik dalam maupun luar negeri yang terbukti melakukan praktik pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar.

Lebih lanjut, Doni juga menyampaikan gagasan untuk menghimpun para pengusaha kelapa sawit untuk memberikan sosialisasi dan peringatan akan bahaya dan kerugian negara, serta dampak negatif dari praktik pembakaran hutan dan lahan bagi para pengusaha yang tidak bertanggung jawab.

Menanggapi gagasan tersebut, Duta Besar Zainal Abidin, menyampaikan dukungan sebagaimana hal tersebut merupakan langkah yang baik, agar para pengusaha dapat lebih baik lagi dalam melakukan usaha perkebunan sawit menggunakan teknik dan sistem yang baik.

“Malaysia akan mendukung upaya yang baik dan siap bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi karhutla,” kata Zainal.

Selain itu, syarikat Malaysia Astro dan Maxis, melalui Pemerintah Malaysia telah memberikan bantuan senilai 5 juta ringgit (1,6 miliar rupiah) untuk pemulihan dan pembangunan sekolah, pendidikan bagi Indonesia, yang akan difokuskan di Kabupaten Sigi, sebagai salah satu wilayah terdampak bencana gempa-tsunami dan likuifaksi Palu pada akhir September 2018 lalu. (Red: A. Sofyan)