Bekasi – Balai Konservasi Sumber Daya Alam gagal mengevakusi buaya muara di Kampung Muarapecah, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, karena ditolak warga. “Penolakan sudah mengarah ke mistis,” kata seorang warga, Singgih, 32 tahun, Ahad, 28 Agustus 2016.
Menurut dia, ketika bernegoisasi dengan BKSDA bersama aktivis lingkungan, Jumat, 26 Agustus 2016, penangkap buaya kesurupan. Namun, Singgih curiga kesurupan itu hanya akting untuk mempertahankan buaya agar tidak dibawa pergi BKSDA. “Yang kesurupan menyebut kalau buaya itu titipan,” kata Singgih.
Singgih menduga penangkap buaya telah mendapat keuntungan dari satwa melata itu sehingga keberatan bila dipindahkan ke tempat konservasi. Soalnya, di pintu masuk kampung ada kutipan uang bagi yang ingin melihat buaya jantan itu. BKSDA pun memilih mengalah dan menunggu sampai situasi kondusif.
Japung Prayoga, aktivis dari Organisasi Protection of Forest dan Fauna (Profauna), mengatakan tetap berkoordinasi dengan BKSDA agar buaya tersebut dapat dievakuasi ke tempat konservasi di Tegal Alur, Jakarta. Sebab dia khawatir kesehatan buaya itu terganggu bila tetap dipelihara warga. “Sejak ditangkap pada Kamis lalu, baru dibuka ikatan mulutnya hari ini (Ahad),” katanya
Selama dibungkam mulutnya, buaya tersebut belum pernah diberi makan. Padahal, untuk memberi makan satu ekor buaya membutuhkan satu ekor kambing. Karena itu, butuh biaya besar dalam merawat buaya. “Kami ingin tahu sampai mana kesanggupan warga memelihara buaya itu,” kata Japung.
Menurut Japung, diduga masih ada buaya lain serupa di perairan Muaragembong. Soalnya, kata dia, ada beberapa pengakuan warga pernah melihat buaya timbul ke permukaan di muara sungai. Adapun, buaya muara yang ditangkap pada Kamis lalu masih tergolong muda. “Ukurannya baru 2,5 meter. Masih bisa besar lagi,” ujar Japung.
Buaya sepanjang tiga meter dengan berat 150 kilogram itu ditemukan pertama kali oleh Sukra Wijaya, 25 tahun. Satwa liar itu terjebak di dalam jaring ikan miliknya, Kamis pagi, 25 Agustus 2016, sekitar pukul 07.00 WIB. “Saya kaget, ketika mengecek jaring, ada buaya di dalamnya,” katanya, Jumat, 26 Agustus.
Sumber : Tempo.co