BuletinNusantara.com, Jakarta – Salah seorang Mustasyar PBNU, KH Saifuddin Amsir wafat di Rumah Sakit OMNI Rawamangun, Jakarta, Kamis (19/07) dini hari sekitar pukul 01.30. Kabar tersebut, seperti yang ditulis NU Online, datang dari salah seorang putrinya, Badrah Uyuni, sekitar pukul 03.55.
Ulama kharismatik dari Betawi ini lahir pada 31 Januari 1955, yang menjabat sebagai Mustasyar PBNU masa khidmah 2015-2020. Pada periode-periode sebelumnya, ia selalu tercatat di Syuriyah PBNU.
Dalam catatan NU Online, ia adalah seorang kiai yang sangat mencintai NU. “Sebandel apa pun kita harus cinta NU,” katanya di sela pengajian Ahad pagi di Masjid Ni‘matul Ittihad Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (11/02/2018) pagi.
Ia menceritakan bagaimana para kiai di Jakarta dahulu melibatkan diri dengan gerakan NU, sebuah gerakan Ahlussunnah wal Jamaah.
“Guru-guru kita dulu terlibat aktif dalam NU. Ente kudu jadi pengurus NU. Kita harus cinta pada NU,” kata Kiai Saifuddin Amsir.
Selain aktif berceramah di majelis-majelis ta’lim dan menulis beberapa kitab, KH Saifuddin Amsir juga mengasuh Ma’had Aly Zawiyah, Jakarta.
Dengan kepergiannya, semoga almarhum dapat menjumpai Rahmat Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan oleh-Nya, serta kita sebagai santrinya bisa melanjutkan perjuangan, cita, dan cintanya. Alfatihah. [AA]