Pamulang, FKPT Center – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten, dan Universitas Pamulang (Unpam)Selasa (24/11/2020) menggelar kegiatan Pelibatan Civitas Academica dalam Pencegahan Terorisme. Giat yang dikemas dalam bentuk dialog ini bertujuan membendung penyebarluasan ideologi radika Terl di lingkungan kampus dan kawasan sekitarnya.

Ketua FKPT Banten, KH. Amas Tadjudin, pada sambutan pembukaan mengatakan dialog ini merupakan wujud kongkrit sinergi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk di dalamnya elemen dunia pendidikan, dalam usaha mencegah penyebarluasan ideologi radikal terorisme

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mempererat tali silaturahim, tapi juga membuka ruang untuk bertukar fikiran antarpemangku kepentingan, dalam hal ini BNPT selaku wakil pemerintah dan civitas academica untuk megatasi masalah penyebarluasan ideologi radikal di kampus,” kata Amas.

Menurut Amas, penyebarluasan ideologi radikal terorisme saat ini berlangsung sangat masif, menyasar hampir seluruh sendi kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Pelakunya, lanjut Amas, memanfaatkan kebebasan di lingkungan kampus dan mengatasnamakan agama sebagai pembenar. “Padahal agama tidak membenarkan terorisme,” tambahnya.

Dijelaskan oleh Amas, kegiatan ini mengundang mahasiswa, tenaga pengajar, dan perwakilan masyarakat di sekitar kampus. Luasnya cakupan peserta yang dihadirkan diharapkan dapat memperbesar capaian atas tujuan yang ditetapkan.

“Mahasiswa dan dosen dijaga di kampus, tapi jika lingkungannya tidak steril, potensi keterpaparan masih besar. Oleh karena itu bahaya ideologi radikal harus dipahami bersama tidak hanya oleh civitas academica, tapi juga masyarakat sekitarnya,” jelas Amas.

Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan itu Direktur Pencegahan BNPT, Brigadir Jenderal (Pol) R. Achmad Nurwachid; Rektor Unpam, Dayat Hidayat; Pakar Tafsir, Ma’mun Rasyid; Dosen Unpam, Bachtiar Baekal; dan mantan narapidana terorisme, Kurnia Widodo.

Sementara Rektor Umpam, Dayat Hidayat, pada sambutannya mengaku jika pihaknya selama ini sudah memiliki dan menjalankan metode untuk menyaring masuknya ideologi radikal terorisme di lingkungan kampus. Meski demikian juga diakuinya, dialog ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi seluruh civitas academica Unpam.

“Semoga ke depan upaya mencegah masuk dan berkembangnya ideologi radikal di lingkungan Unpam bisa semakin baik,” kata Dayat. [shk/shk]