BuletinNusantara ,Surakarta – Menanggapi pengibaran bendera NU pada kampanye akbar Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Lumajang, Kamis (4/4) silam, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau yang akrab disapa Gus Nabil menilai, Sandiaga Uno tidak memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.
Menurut Gus Nabil, saat momentum pemilihan umum seperti ini, merebutkan suara warga Nahdliyin menjadi sangat penting. Banyak calon, baik presiden maupun legislatif, yang berlomba-lomba mendapatkan simpati dan suara dari warga Nahdliyin dengan berbagai cara.
“Sehingga wajar apabila ada salah satu calon wakil presiden yang ingin merebut simpati warga NU dengan mengibarkan bendera NU saat kampanye. Kini semakin jelas, mana NU tulen dan NU agak tulen. Saya yakin ia tidak memahami betul AD/ART NU,” ujar Ketum Pagar Nusa yang kini diperintah para kiai untuk maju menjadi calon legislatif dapil V Jateng melalui PDI Perjuangan.
“Namun perlu diketahui, warga NU adalah pemilih yang cerdas. Pemilih yang dapat menilai apakah wakil tersebut mewakili NU atau tidak. Tentu saja hal itu dapat dilihat dari track record masing-masing kandidat. Bagaimana seorang kandidat itu mengabdi dan berkhidmat kepada NU,” terang Gus Nabil.
Kader NU tulen, tambah Gus Nabil, pasti akan tahu bahwa organisasi besar yang didirikan oleh ulama-ulama Nusantara ini digunakan untuk apa. “Warga nahdliyin tulen pasti dapat memilah antara politik untuk NU atau NU untuk politik,” pungkas Gus Nabil. (Nadi Sanjaya)