BULETIN NUSANTARA, JAKARTA – Sekolah Cendekia BAZNAS mengajarkan para siswanya untuk belajar budi daya perikanan sejak dini. Siswa yang tergabung dalam tim Cendekia Farm merakit kolam, instalasi, hingga perawatan ikan nila dan lele dengan sistem bioflok dengan jumlah 2000 benih. Sebelumnya sekitar 50 kg ikan berhasil dipanen oleh siswa.
Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin Afif mengatakan, dalam sekali makan di SCB, memerlukan 30-40 kg ikan. Selain untuk lauk konsumsi, ikan ini juga akan diproduksi menjadi olahan berbagai aneka olahan seperti bakso ikan, biskuit, nugget dan lain-lain. Menurutnya, dengan adanya budi daya ini dapat memenuhi kebutuhan siswa.
“Bersama para guru dan pembina, siswa senantiasa bersemangat dalam belajar kemandirian melalui program AgroEdu di Sekolah Cendekia BAZNAS,” ucap Ahmad Kamaluddin.
Sebelumnya, pada bulan Juli, siswa-siswi yang tergabung dalam kelompok Cendekia Farm telah melakukan panen Ikan nila merah di kolam bioflok SCB. Setelah penyebaran benih ikan nila merah dari bulan Januari 2021, siswa bisa panen perdana di bulan Juni.
Pembina Agroedu Wisata, M Ibnu Hardiana mengatakan bahwa tim Agroedu Cendekia Farm yang terdiri dari siswa-siswi SCB ini bertanggung jawab penuh setiap hari dari mulai senin sampai hari ahad untuk mengurus segala hal yang menyangkut ternak ikan. Ikan-ikan dikelola secara mandiri oleh siswa-siswi SCB dan kami dampingi. Hasil panen akan dipromosikan di Lingkungan Sekolah. Setelah panen ikan nila ini berhasil, rencananya tim Cendekia Farm akan ternak ikan nila lebih banyak lagi.
Dirinya menambahkan kegiatan Agroedu Wisata secara tidak langsung menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada diri siswa-siswi SCB seperti melatih tanggung jawab, kemandirian dan kepedulian.
Selain Bioflok, Sekolah Cendekia BAZNAS membudidayakan kelinci juga. Kegiatan cendekia farm ini dapat meningkatkan kemampuan siswa, sehingga setelah lulus siswa memiliki kemampuan dasar bagaimana cara membudidayakan ternak bernilai ekonomis. (hud)