BuletinNusantara.com, Jakarta – Sebagai upaya penanggulangan bencana gempa bumi di Maluku, Tim NU peduli terus mendampingi dan menyalurkan bantuan ke beberapa daerah terdampak gempa di Maluku.
Usai mendirikan pos atau tenda bagi pengungsi dan Tim NU Peduli melakukan assessment (penilaian) dampak gempa serta menyalurkan bantuan di Negeri (Desa) Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada Sabtu (28/9), kemudian Tim menuju Pulau Haruku di Maluku Tengah untuk kembali menyalurkan bantuan bagi warga terdampak gempa.
“Di Pulau Haruku ada 4 Negeri atau 4 desa terdampak (gempa). Tim memberikan assessment dan menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar,” jelas Koordinator Tim NU Peduli, Muhammad Wahib, dari lokasi bencana.
Wahib menyampaikan, pada Minggu (29/9), Tim NU Peduli yang berangkat ke Pulau Haruku berjumlah 10 orang dengan menggunakan dua kapal cepat yang berisi barang bantuan.
“Kami sepuluh orang dengan dua speed boat (kapal cepat) terombang-ambing di tengah lautan menuju Pulau Haruku membawa bantuan. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi warga terdampak gempa di sana,” ucapnya.
Setelah perjalanan selama 30 menit, lanjut Wahib, Tim NU Peduli tiba di Pelabuhan Tulehu untuk menuju ke Desa Kailolo.
“Setelah 30 menit, Tim tiba di Pelabuhan Tulehu. Pelabuhan Tulehu merupakan pasar ikan dulunya, namun karena terdampak gempa sekarang jadi porak poranda. Dari Pelabuhan kami menuju ke Kailolo, yang juga merupakan daerah terdampak gempa,” imbuh Wakil Ketua NU Care-LAZISNU itu.
Di Kailolo, Tim NU Peduli berjumpa dan menyapa warga terdampak gempa, salah satunya yaitu seorang Lansia, Hudaibah.
Hudaibah mengisahkan kronologi kejadian gempa yang mengguncang Desa Kailolo.
“Jadi waktu itu saya tidur, nggak tahu apa-apa. Waktu nak bangun, orang sudah teriak-teriak. Kira-kira jam setengah 10 (pagi). Tiba-tiba barang-barang bergerak. Badan jatuh sampai tiga kali,” kisah Hudaibah.
Dirinya kemudian keluar rumah tanpa membawa apapun.
“Beta lihat televisi sudah jatuh. Di luar tembok pecah-pecah. Tidak bawa apa-apa beta. Beta cuma bawa kain di badan. Beta lihat orang-orang sudah lari. Itu semua pintu-pintu rumah sudah terbuka. Akhirnya beta pun (ikut) lari,” ungkap Hudaibah.
Untuk diketahui, kata Wahib, Desa Kailolo merupakan daerah paling dekat dengan pusat gempa.
“Jadi tempat Bu Hajjah Hudaibah ini dekat sekali dengan Pusat gempa. Dan alhamdulillah Bu Hajjah Hudaibah selamat,” ujar Wahib.
Wahib mengatakan, Tim NU Peduli melalui NU Care-LAZISNU membuka layanan donasi untuk warga terdampak gempa Maluku. Penggalangan donasi dilakukan via laman Kitabisa.com/nupedulimaluku dan melalui nomor rekening BCA 0681 1926 88 atas nama Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU.
“Dan kami mohon kepada saudara-saudara, apapun dan berapa pun bantuan Anda sangat bermanfaat bagi mereka warga terdampak gempa,” pungkasnya. (Wahyu Noerhadi)