Jakarta, Buletinnusantara – Inisiator Aliansi Pemuda Surabaya Seno Bagaskoro mengatakan dokter dan tenaga medis lainnya adalah garda terakhir penanganan COVID-19 karena garda terdepan adalah masyarakat, termasuk kaum muda, untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.

“Tenaga medis juga banyak yang masih muda, yang berperan berjuang mati-matian melawab COVID-19. Itu adalah pengorbanan yang luar biasa,” kata Seno saat jumpa pers secara daring yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia yang dipantau di Jakarta, Rabu (6/5).

Seno mengatakan dalam setiap perang pasti ada pembagian peran. Begitu pula dengan perang melawan pandemi COVID-19 yang memerlukan peran banyak pihak, tidak hanya tenaga medis saja.

Dia mengandaikan pembagian peran tersebut seperti orkestra musik yang masing-masing pemusik dengan alat musiknya memiliki peran masing-masing.

“Kami yang dari kalangan nonmedis hanya bisa berperan dengan membentuk jaringan dan melakukan komunikasi untuk mengajak masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah dan berempati dengan para dokter yang melakukan perjuangan sampai tidak pulang ke rumah untuk menangani pasien COVID-19,” tuturnya.

Selain aktif di Aliansi Pemuda Surabaya, Seno juga aktif di Aliansi Pelajar Surabaya yang hampir setiap hari berdiskusi dengan anggota aliansi yang jumlahnya mencapai 350 orang.

“Dalam diskusi itu kami juga mengimbau kepada kawan-kawan untuk menyampaikan kepada lingkunganya masing-masing,” katanya.

Bersama teman-teman jaringannya, Seno juga membentuk platform “Indonesia Lawan Corona” yang berisi muatan-muatan informasi tentang virus corona dan COVID-19 dari lembaga-lembaga resmi.

“Kami hanya bisa mengimbau dan memberikan informasi, tidak bisa melarang atau membubarkan. Karena itu, kami juga menjalin komunikasi denga Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya yang selama ini juga selalu ditindaklanjuti,” jelasnya. (APJ)*