Jakarta, BuletinNuasantara –  Pandemi virus Covid-19 atau virus Corona jadi perhatian kita semua sebagai warga Negara Republik Indonesia bahkan seluruh dunia, tidak tanggung-tanggung di Indonesia sendiri yang terpapar virus ini sangat lah tidak sedikit bahkan sampai berujung kematian namun banyak juga yang sudah sembuh.

Pemerintah pusat maupun daerah terus melancarkan serangan pemutusan mata rantai penyebaran, kali ini menyasar pada sarana publik yakni Terminal Grogol, Jl Kiayi Tapa, Jakarta Barat. Sabtu (28/3).

Ketua Terminal Grogol, Freedy Manalu membenarkan adanya, serta mengungkapkan adanya

“Penyemprotan oleh FKDM tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat, sangat diharapkan sekali, meskipun dalam sejauh ini sudah dilakukan penyemprotan secara mandiri bersama PPSU Kelurahan,” ungkap Freedy.

“Jaklingko sudah hampir sepekan tidak beroperasi situasi terminal menurun drastis hampir enam puluh persen, dengan dimbangi himbauan pemerintah agar Stay at Home,” lanjut Kepala Terminal pada saat dikonfirmasi awak media.

Terminal adalah sarana hilir mudiknya baik kendaraan, maupun perlintasan penguna jasa angkutan umum. Tingkat kerawanan penyebaran lebih rentan.

Ketua FKDM Jakarta Barat, Iswadi pada saat mendampingi pimpinan FKDM Tingkat Provisi DKI Jakarta “Sangat tetap sasaran jika terminal dilakukan Strerisasi dengan penyemprotan disinfektan secara bersama sama, sebagai langkah upaya pemutusan rantai pencegahan corona virus (Covid-19), loket – loket agen bus disisir hingga kantor Unit terminal tidak luput kami semprot dengan disinfektan, tentunya kami sudah lakukan koordinasi dengan pimpinan terminal,” kata Iswadi

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat, Mohamad Matsani, tidak bosan – bosannya menginstruksikan pada jajarannya untuk selalu jadi garda terdepan dalam melakukan deteksi secara dini dilingkungan masing – masing, bersama kita lawan dan kita putuskan rantai sebaran virus ini, bersama kita bisa dan mampu,” kata pria kelahiran jakarta.

“Dengan mengedepankan waspada, jaga kesahatan, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun selesai aktivitas, satu lagi yang perlu diingatkan dalam penyebaran berita – berita hoax yang seringkali beredar, FKDM harus mampu meluruskan dengan lakukan deteksi, jangan sampai malah kita yang jadi pelaku penyebarannya,” imbuhnya. |Aris PJ.