Aceh, Buletinnusantara – Bupati Aceh Barat, Provinsi Aceh H T Alaidinsyah mengajak seluruh ummat muslim menjadikan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah sebagai momentum untuk memperkuat kerukunan hidup beragama di daerah itu.

“Kami berharap Tahun Baru Islam 1437 Hijriah ini menjadi momentum bagi ummat muslim di Aceh Barat untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai sosial dan menjaga perdamaian dan kerukunan, baik sesama muslim maupun antar-agama lainnya,” katanya di Meulaboh, Rabu (14/10/2015).

Hal itu disampaikan dalam diskusi sekaligus koffe morning bersama sejumlah awak media di Aceh Barat yang turut dihadiri sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) di kediaman pribadinya.

Salah satu pesan Alaidinsyah jangan suka mengurusi agama orang lain maupun kepercayaan orang lain karena Islam juga mengajarkan ummatnya untuk mengamalkan ajaran sesuai perintah dalam Al-Quran “Lakum Dinukum Waliyadin”, (bagimu agamamu bagiku agamaku).

Kata dia, ummat Islam diharapkan terus saling menjaga dan apabila menemukan hal-hal yang memicu permasalahan hendaknya disikapi dengan baik, apalagi di kawasan itu telah terbentuk Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB).

“Ada rencana kita akan memanggil semua tokoh lintas agama dan lintas SKPK termasuk Kementrian Agama. Pasca kejadian di Kabupaten Aceh Singkil kondisi kita di Aceh Barat masih sangat kondusif. Saya dengan Kapolres, Dandim terus berkomunikasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, seluruh masyarakat dengan kepercayaannya masing-masing di Aceh Barat tetap dilindungi sebagaimana amanah undang-undang, dan pihak keamanan sendiri, telah menempatkan petugas pada tempat-tempat mereka (non muslim) berkumpul.

Dalam diskusi bersama awak media di kediamannya tersebut Alaidinsyah menyampaikan bahwa Pemkab Aceh Barat terus memantau tempat-tempat beribadah bagi semua masyarakat sesuai kepercayaaanya agar tidak ada komunikasi yang terputus.

Kejadian di Aceh Singkil pada Selasa (13/10/2015) siang adanya bentrokan massa dan terjadinya pembakaran rumah yang dijadikan tempat ibadah diharapkan tidak berimbas ke daerah lain di Aceh yang mayoritas penduduk muslim. Menurut dia kejadian itu harus disikapi secara bijaksana oleh semua pihak.

“Pada prinsipnya memang tidak ada pembangunan dengan izin khusus rumah dijadikan tempat ibadah, kalau ada hal-hal itu mari komunikasikan dengan baik, apalagi sudah ada FKUB dibawah Kemenag,” katanya menambahkan.

Memperingati Tahun Baru Islam 1437 Hijirah/2015 Masehi, Pemkab Aceh Barat juga melaksanakan pawai ta’aruf yang diikuti oleh ribuan peserta dari siswa dan masyarakat dengan menempuh 3 Km perjalanan kaki mengelilingi Meulaboh. (Ant)

Sumber : Warta Ekonomi